Matius 27 : 30-31 “Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.” Ketika Yesus diolok-olok, diludahi bahkan dipukul Yesus tetap memilih diam, Yesus tidak bereaksi padahal Yesus sanggup untuk mendatangkan malaikat untuk membela-Nya. Dalam Matius 26:53 tertulis “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” akan tetapi Yesus memilih diam. Yesus tidak fokus pada hinaan orang-orang, pada sakit yang Dia rasakan akan tetapi Yesus tetap fokus pada tujuan Bapa-Nya, Dia datang kedunia ini untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Bagaimana dengan kita? Apakah yang kita lakukan ketika situasi yang Yesus alami terjadi pada kita? bagaimana ketika kita sedang melakukan kebaikan disalah artikan oleh orang lain? kita sedang melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan Tuhan tetapi sepertinya keadaannya tidak berjalan baik seperti kebanyakan orang-orang yang kita lihat?, akankah kita fokus pada apa yang terjadi pada kita? akankah kita menonjolkan perasaan sakit kita ataupun perasaan diperlakukan tidak adilnya? Mari kita belajar kepada teladan Yesus ketika Dia diolok-olok dan disakiti. Tetap memilih diam dan mengampuni mereka. Fokuslah pada tujuan dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Ingatlah “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Korintus 10:13.
Ketika Yesus fokus pada tujuan Bapa-Nya, hal itu berdampak bagi dunia ini, banyak orang memperoleh kasih karunia Tuhan, masuk kedalam kerajaan sorga. Demikian juga dengan kita, ketika kita terus fokus pada rencana dan tujuan Tuhan dalam hidup kita maka banyak orang mengalamI kasih karunia Tuhan karena melihat teladan hidup dan kasih yang kita jalankan bersama Tuhan. Fokus kepada tujuan Tuhan membuka jalan orang-orang memperoleh kasih karunia Tuhan.