Mazmur 57-8 Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. 

Sebuah video memperlihatkan  tentang seorang pengawal istana kerajaan Inggris yang sedang berjaga dengan sikap sempurna. Lalu muncul seseorang yang menggodanya. Pengawal itu tidak menggubris cemooh atau godaan itu. Tetapi ketika dia mendengar aba-aba dari komandannya maka dengan sigap dia bergerak sesuai dengan arahan yang diterimanya. 

Siap dalam  bahasa aslinya כּוּן – kûn (dibaca : koon) memiliki beberapa arti diantaranya stabil, kokoh dan untuk diarahkan dengan benar. Daud menjaga hatinya atau pikirannya teguh, tidak mudah tergoda oleh rayuan atau provokasi supaya dapat menerima dan menanggapi arahan Tuhan secara benar sehingga dibenarkan Tuhan. 

Salah satu respon penting dalam hidup ini adalah memberi pujian kepada Tuhan. Nyanyian hanyalah salah satu ungkapan untuk menyatakan pujian kepada Tuhan. 

Mazmur 57-9 Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! 

Gambus, kecapi dan fajar menggambarkan sekeliling kita yang akan ikut terpengaruh oleh suasana hati dan pikiran kita.  Jadi penting memiliki hati yang teguh dan pikiran yang kuat karena hati dan pikiran yang hanya ingin memuji Tuhan akan berdampak kepada sekeliling kita. Perhatikan jika suasana hati anda resah dan pikiran kalut maka anda akan merasa bahwa sekeliling anda juga kacau, padahal kekacauan di sekeliling anda itu hanya cermin hati dan pikiran anda yang tidak benar. Sebaliknya saat anda menanggapi segala sesuatu dengan pujian kepada Tuhan suasana sekeliling juga akan mengikuti. 

Mazmur 57:9-12 Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!  Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! 

Karena begitu besarnya Tuhan sehingga dimana pun berada selalu harus siap untuk memuji Tuhan. Jangankan hanya di antara bangsa-bangsa di bumi, sampai ke langit dan ke ujung-ujung bumi selalu ada alasan untuk memuji Tuhan. 

Tuhan yang tersanjung oleh pujian umat-Nya, memenuhi segala sesuatu dengan kemuliaan-Nya yang sama artinya dengan Tuhan menyelesaikan segala sesuatu. (HT)