Matius 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Setiap kali kedatangan Presiden ke daerah maka akan dibuat penyambutan. Tidak jarang masyarakat yang dikunjungi menyiapkan berbagai hadiah berupa benda berharga. Tidak ada artinya bagi seorang Presiden. Pertanyaannya, bagaimana jika yang datang adalah seorang pengemis miskin? Sangat lazim orang berbuat baik pada pembesar tetapi menahan kebaikan kepada mereka yang hina. Tuhan Yesus justru berbuat kebalikannya bahkan menahan kebaikan kepada orang miskin dinilainya sebagai kejahatan.
“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.” (Matius 25: 41b-43).
Semua orang akan terkejut, karena mereka tidak pernah melihat Yesus dalam kondisi tersebut. Mungkin juga kita akan berkata : “Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?” (Matius 25: 44)
Memang berbuat baik kepada orang yang dipandang hina, kotor dan rendah tak mendapat pujian manusia. Sedikit orang mau melakukannya, umumnya kita berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita, alias mereka yang mampu membalasnya kepada kita. Ada pamrih atau untung-rugi. Atau setidak-tidaknya harapan yang tersembunyi akan mendapat balasan setimpal.
Tetapi jika kita memberi kepada orang yang miskin maka tidak ada yang dapat kita harapkan dari mereka. Begitu jugalah Tuhan mengasihi kita yang berdosa tanpa memgharapkan balasan apapun dari kita karena tidak ada satupun yang dapat membalas kasih Tuhan. Setiap kepedulian kepada yang hina akan selalu mengingatkan orang kepada kasih Allah yang tidak menuntut balasan.